POJOK PIKNIK

CARI DOLAR

Tips Kece

Nasihat Gokil

Wednesday, February 10, 2016

Ayah, Ibu... Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Depanku

Seorang ustadz yang komedian, Anwar Zahid namanya, pada sebuah pengajian mengatakan bahwa anak adalah "bayang-bayang" dari orangtuanya. Kalau bayang-bayang itu bengkok, yang mesti dipersalahkan bukanlah bayang-bayangnya, tetapi obyek yang menjadikan bayang-bayang itu ada. Maksudnya, kalau anak berperangai tidak baik, maka pertama-tama yang perlu diluruskan atau diperbaiki adalah orang tuanya.

Singkatnya, tingkah laku adalah cerminan dari perangai ayah ibunya. Karena itu menjadi orangtua dituntut untuk memberikan teladan tingkah laku yang baik di hadapan anak-anaknya. Begitu anak melihat ayah ibunya melakukan tindakan atau sikap tidak baik, dan berulang secara terus-menerus, maka sang anak pun akan menirukannya. 

Beberapa hal yang semestinya tidak dilakukan di hadapan anak adalah sebagai berikut:

1. BERTENGKAR
Dalam kehidupan berumah tangga memang niscaya terjadi salah paham, rasa tidak percaya, dan miskomunikasi. Paling buruk dari keadaan itu adalah pertengkaran, dan itu bisa dikatakan biasa terjadi dalam berkeluarga. Pertengkaran tampaknya menjadi klimaks dari sebuah konflik di antara pasangan, dan hal itu sebenarnya merupakan cara untuk menyampaikan pikiran atau pendapat yang dilakukan secara ekstrem.

Namun jika anak-anak sedang berada di rumah, ketika mereka sedang belajar atau bermain, jangan sekali-kali bertengkar. Dampakanya sangat buruk bagi perkembangan psikologi anak. Sebab di dalam pertengkaran itu tidak hanya saling mengadu amarah, bersamaan dengan itu juga mengeluarkan kata-kata kasar, ancaman dan sebagainya. Bahkan, ada juga yang sampai melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap pasangannya.

Kalau andak melihat dan mendengar pertengkaran itu tentu saja menimbulkan efek takut. Secara psikis mereka akan dihadapkan pada rasa tidak percaya akan kasih sayang. Selain itu juga akan menimbulkan kebingungan sikap mereka memihak yang mana. Anak-anak akan mengalami konflik batin seperti itu ketika menyaksikan orangtuanya bertengkar. Hal itu tentu saja mengganggu masa belajar dan bermain anak.

2. BERMESRAAN
Ayah dan ibu memang harus menjaga kemesraan untuk menjaga harmoni di rumah. Namun sebaiknya sebagai orangtua tidak mengumbar kemesraan di hadapan anak. Cukup perlihatkan romantisme yang wajar, misal memeluk atau mencium pipi pasangan ketika berangkat atau pulang kerja. Melihat seperti itu anak akan membangun persepsi baik bahwa orangtuanya selalu rukun.

Lebih dari itu, kemesraan antara ayah dan ibu yang menjurus pada birahi atau hubungan badan janganlah dilakukan di hadapan anak. Ketika sedang berkumpul bersama, sebaiknya suami atau istri tidak menyentuh atau memegang bagian-bagian tubuh yang vital dan sensitif. Akibatnya bisa berabe kalau hal itu ditirukan anak.

3. MENGELUHKAN SOAL UANG
Dalam kehidupan berumah tangga kadang terjadi pailit. Ya, kesulitan ekonomi bisa saja terjadi, misalnya ketika usaha sedang seret, banyak pengeluaran tidak terduga akibat sakit atau musibah lainnya, atau ketika banyak kebutuhan mendadak yang tidak terduga.

Namun sesulit apapun keuangan anda, alangkah baiknya untuk tidak mengeluh di hadapan anak. Hal itu akan membuat anak merasa terancam kebutuhan atau kesenangannya tidak akan terpenuhi. Ketika anak meminta dibelikan sesuatu, cukup beritahu anak-anak bahwa barang yang diinginkannya tidak bisa dibeli seakarang alias harus ditunda, karena uangnya sedang digunakan untuk kebutuhan lain.

4. MEMBICARAKAN KEBURUKAN ORANG LAIN
Meskipun ini tampak sepele, tapi akibatnya bisa sangat mendasar bagi kepribadian anak-anak. Menggunjingkan keburukan orang lain berefek negatif terhadap anak. Anak-anak yang sering mendengar ayah-ibunya menggosipkan kejelekan orang lain bisa saja akan sulit mempercayai orang, sulit membangun sentimen positif terhadap orang lain. Dan akibat yang paling mudah terjadi dari hal ini adalah menirukan hal serupa: anak doyan menggunjing. (rajinpikik.dok)

Bagikan Informasi ini untuk Mencerahkan Orang Lain:

Post a Comment

 
Copyright © 2013 rajin piknik pangkal sehat
Powered byBlogger