POJOK PIKNIK

CARI DOLAR

Tips Kece

Nasihat Gokil

Wednesday, January 27, 2016

Menjumpai Ikan Haruan di Banjar, Kalimantan Selatan

Siang itu hari yang melelahkan. Medio Juni 2015, cuaca di Banjarmasin menyengat. Sejak pagi saya melakukan perjalanan dengan tukang ojek. Dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Beberapa kantor dinas Pemprov Kalimantan Selatan saya kunjungi.

Setelah urusan beres, saya lanjut perjalanan ke Kabupaten Banjar. Masih dengan tukang ojek yang sama.  Tengah hari, menjelang azan zuhur. Saya memilih turun di Masjid Jami’ Banjar.


Begitu zuhur lewat, saya keluar, menyusuri trotoar di jalanan kota Banjar. Saya tak tahu arah, tapi juga tidak bertanya pada orang yang lalu-lalang. Tanpa prasangka buruk sedang tersesat, nasib mujur menaungi saya. Perasaan itu muncul ketika saya melihat alun-alun kota Banjar.


Setengah putaran alun-alun saya tempuh. Perut lapar dan kaki lelah memanggil untuk mendekat ke warung-warung tenda yang berderet di sudut dekat alun-alun itu.


“Ikan haruan, Pak?”


Teguran pertama itu membuat terkejut, sekaligus penasaran. Apakah gerangan ikan haruan?


“Boleh.” Saya mengiyakan dengan harap-harap cemas. Berharap bahwa ikan haruan itu adalah makanan yang mampu membuat lidah bergoyang. Namun juga bersiap kecewa ikan yang namanya baru kudengar itu tak sesuai harapan.


Sambil mengamati proses penyajian pesanan, saya menerka lebih jauh jenis apakah makasan ikan haruan itu. Melihat sebuah pepesan berbungkus daun pisang itu, dugaan pertama saya mengatakan bahwa itu adalah pepes ikan. Oke, tidak buruk.


Sangkaan itu benar adanya. Begitu pesanan datang, langsung saya buka pepesan itu. Pada cicipan pertama, terasa saya mengenal tekstur dan rasa dasar ikan ini. Lembek dan tawar. Lidah ini meraba-raba dari sebalik rasa gurih bumbu pepes yang membalut sang ikan haruan.


“Apakah haruan sama dengan ikan gabus?”


“Benar. Haruan ya ikan gabus.”


Oalah... Saya jadi ngeh! Paham betul. Tapi ini sama sekali tidak mengecewakan. Selain karena masakan pepes ikan haruan yang diasap ini lezat, di tempat tinggal saya di Semarang jarang-jarang bisa menjumpai menu masakan ikan gabus.


Walhasil, di siang yang terik, dan suasana asap-mengasap di warung-warung tenda, ikan haruan ini semacam hadiah bagi perut yang lapar. Dan saya masih berlama-lama menikmati setiap lahapan nasi dan ikan haruan, ketimbang memilih menelepon seorang kawan yang menjanjikan Paken, durian khas Kalimantan.

Bagikan Informasi ini untuk Mencerahkan Orang Lain:

Post a Comment

 
Copyright © 2013 rajin piknik pangkal sehat
Powered byBlogger